Berita NTB
Pemancing Tewas Di Bendungan Kawo
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Sungguh malang nasib yang menimpah Apriadi Sanjaya 34 Tahun warga Dusun Bale Montong I Desa Kawo kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng).
Apriadi berhasil ditemukan Tim Basarnas Provinsi NTB dan Anggota Kepolian dalam keadaan sudah tidak bernyawa di Bendungan Kampih Desa Truwai Kecamatan Pujut, Minggu, (24/04/2016) Sekitar Pukul 23.01 Wita.
Informasi yang berhasil di Himpun sebelum ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, Korban bersama Ayah mertuanya yakni Amaq Lebur, pergi memancing ikan di kawasan Bendungan Kampih Desa Truai.
Lokasi korban dengan Ayah mertuanya pada saat memancing agak berjauhan, dan sekitar Pukul 17.15 Wita, Ayah Mertuanya mendengar teriakan korban minta tolong.
Mendengar teriakan dari Menantunya, Amaq Lebur pun langsung melepas pancing dan bergegas menuju lokasi tempat menantunya memancing Ikan.
Namun, naas upaya Ayah Mertua menolong Menantunya gagal, karena posisi korban sudah berada di dalam air dan karena ketidak berdayaan serta ketidak mampuannya untuk menarik korban dari dalam Air Bendungan yang keruh dan bercampur lumpur.
Setelah dilakuka pencarian kurang lebih selama 4 jam oleh Tim Basarnas dibantuan Anggota Kepolisian Polres Loteng dan warga, akhirnya, sekitar Pukul 23.01 Wita Jasad korban ditemukan mengambang di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari penuturan warga setempat, Jazad korban berhasil ditemukan juga karena bantuan Para Normal dari Desa Truai.” Mbah Dukun sudah menginformasikan kepada warga dan petugas Basarnas, tanpa dicari dengan susah payah, nanti tepat Jam 11 Malam, Jazad Korban akan keluar mengambang dengan sendirinya, dan terbukti, Tepat pada Jam 11 Malam, Jazad Korban keluar mengambang dari dasar Bendungan dengan sendirinya,” tutur Tamam warga Desa Truai Senin kemarin.
Setelah berasil ditemuan, Jazad Korban langsung dievakuasi oleh Tim Basarnas bersama warga dari Bendungan Kampih Desa Truai menuju rumah duka di Dusun Bale Montong 1 Desa Kawo Kecamatan Pujut Loteng.”Kelurga korban menerima kematian dan mengannggap kematian merupakan sebuah musibah yang wajar. Atas dasar itu keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap Jazad Korban, dan korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Desa Kawo,” terang Kapolsek Pujut AKP Agus Senin kemarin.
Menurut AKP. Agus, sulitnya medan dan kondisi air bendungan yang keruh dan berlumpur menjadi halangan petugas Basarnas dan Anggota Kepolisian di bantu warga untuk menemukan Jazad Korban.” Kedalaman bendungan itu mencapai 15 meter lebih, dan kondisi airnya keruh bercampur lupur. Itulah yang menjadi kendala kenapa Jazad korban lama ditemukan. Dan hari ini (Senin-red) korban akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Kawo,” ujarnya. |rul.
Sungguh malang nasib yang menimpah Apriadi Sanjaya 34 Tahun warga Dusun Bale Montong I Desa Kawo kecamatan Pujut Lombok Tengah (Loteng).
Apriadi berhasil ditemukan Tim Basarnas Provinsi NTB dan Anggota Kepolian dalam keadaan sudah tidak bernyawa di Bendungan Kampih Desa Truwai Kecamatan Pujut, Minggu, (24/04/2016) Sekitar Pukul 23.01 Wita.
Informasi yang berhasil di Himpun sebelum ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, Korban bersama Ayah mertuanya yakni Amaq Lebur, pergi memancing ikan di kawasan Bendungan Kampih Desa Truai.
Lokasi korban dengan Ayah mertuanya pada saat memancing agak berjauhan, dan sekitar Pukul 17.15 Wita, Ayah Mertuanya mendengar teriakan korban minta tolong.
Mendengar teriakan dari Menantunya, Amaq Lebur pun langsung melepas pancing dan bergegas menuju lokasi tempat menantunya memancing Ikan.
Namun, naas upaya Ayah Mertua menolong Menantunya gagal, karena posisi korban sudah berada di dalam air dan karena ketidak berdayaan serta ketidak mampuannya untuk menarik korban dari dalam Air Bendungan yang keruh dan bercampur lumpur.
Setelah dilakuka pencarian kurang lebih selama 4 jam oleh Tim Basarnas dibantuan Anggota Kepolisian Polres Loteng dan warga, akhirnya, sekitar Pukul 23.01 Wita Jasad korban ditemukan mengambang di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari penuturan warga setempat, Jazad korban berhasil ditemukan juga karena bantuan Para Normal dari Desa Truai.” Mbah Dukun sudah menginformasikan kepada warga dan petugas Basarnas, tanpa dicari dengan susah payah, nanti tepat Jam 11 Malam, Jazad Korban akan keluar mengambang dengan sendirinya, dan terbukti, Tepat pada Jam 11 Malam, Jazad Korban keluar mengambang dari dasar Bendungan dengan sendirinya,” tutur Tamam warga Desa Truai Senin kemarin.
Setelah berasil ditemuan, Jazad Korban langsung dievakuasi oleh Tim Basarnas bersama warga dari Bendungan Kampih Desa Truai menuju rumah duka di Dusun Bale Montong 1 Desa Kawo Kecamatan Pujut Loteng.”Kelurga korban menerima kematian dan mengannggap kematian merupakan sebuah musibah yang wajar. Atas dasar itu keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap Jazad Korban, dan korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Desa Kawo,” terang Kapolsek Pujut AKP Agus Senin kemarin.
Menurut AKP. Agus, sulitnya medan dan kondisi air bendungan yang keruh dan berlumpur menjadi halangan petugas Basarnas dan Anggota Kepolisian di bantu warga untuk menemukan Jazad Korban.” Kedalaman bendungan itu mencapai 15 meter lebih, dan kondisi airnya keruh bercampur lupur. Itulah yang menjadi kendala kenapa Jazad korban lama ditemukan. Dan hari ini (Senin-red) korban akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Kawo,” ujarnya. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar