MATARAM, sasambonews.com. Kepala dinas Dikpora NTB Rosiyadi Sayuti ,Jumat (2/04) ditemui di kantor gubernuran mengatakan, nilai ujian nasional (UN) tahun ini tidak menentukan kelulusan sekolah, apabila kejujuran sekolah rendah maka bisa dipastikan sekolah tersebut tidak dipercaya lagi oleh masyarakat." Memang tahun ini UN tidak menentukan kelulusan. Boleh nilai tinggi tetapi apabila Integritas Ujian Nasional rendah hancur sekolah itu,"pungkasnya.

Dia mengkui bahwa sudah menjadi rahasia umum para pengawas membiarkan siswa menyontek  dan bekerjasama dalam UN."Sebenarnya yang harus tegas itu pengawas . mau tidak mereka mengawasi dengan baik dan benar. Jujur ini sungguh memprihatinkan,"tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa tahun lalu dari 900 sekolah yang menggelar UN hanya daerah kita hanya dipilih 8 sekolah yang diundang ke jakarta."Yang diundang ini sekolah yang nilai rata-rata UN tinggi, dan integritas tinggi, dari 500 sekolah kita ada delapan sekolah."tandasnya.

Tahun depan hasil ujian nasional yang memiliki integritas tinggi akan diumumkan oleh pusat."Yang akan
mengumumkan nanti langsung mentri pendidikan dasar dan menengah,"pungkasnya.

Dikatakan memiliki integritas tinggi menurut Rosiyadi yakni pelaksaanaa ujian nasional dilakukan dengan jujur diukur dengan indeks." Misalkan 90 persen siswa sama tempat salah, indeknya berarti 10, Benar semua tapi hanya satu salah dan tempat salah sama, indeksnya 10,"terangnya.

Ia menuturkan pada tahun 2015 bahwa indeks Integritas Ujian nasional NTB masih dibawah 70 persen."Indeks integritas NTB tahun lalu 68,2 kalau tidak salah. Sedikit lagi kita masuk putih sekarang masih abu-abu. Karena indeka
30-70 persen itu abu-abu,"pungkasnya.

Target tahun depan menurutnya bahwa dirinya mengaku optimis bisa lebih baik." InsyaAllah .Menurut saya nilai anak rendah yang penting integritas tinggi dan lulus dengan baik."terangnya.Ipr