Berita NTB
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Setelah sukses menggelar Proggram Bela Negara angkatan pertama, Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) kembali menggelar Proggram Bela Negara angkatan kedua yang digelar selama 3 hari penuh yakni dari Tanggal 1 – 3 April 2016.
Pada pelaksanaan Proggram Bela Negara angkatan kedua kali ini, sebanyak 109 orang yang mendaftar sebagai peserta Bela Negara.
Namun setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, hannya 91 orang saja yang dinyatakan lulus seleksi mengikuti Proggram Bela Negara, berdasarkan hasil tes kesehatan, fisik dan mental.
Sebanyak 91 peserta yang lulus seleksi Proggram Bela Negara itu merupakan bekas pelaku kajahatan yang di Loteng atau eks pejalan malam.” Mereka yang tidak lulus masih ada kesempatan untuk mengikuti Program Bela Negara berikutnya,” terang Komandan Kodim (Dandim) 1620/ Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hedianto Jum’at (01/04).
Letkol. Arie mengungkapkan, peserta yang ikut dalam Program Bela Negara yang di Gelar Kodim 1620/Loteng, berbeda dengan pelaksanaan Proggram Bela Negara yang dilaksanakan di luar Kodim 1620/Loteng.
Jika di luar Kodim 1620/Loteng, peserta bela negara dari unsur masyarakat bisa, di Kodim 1620/Loteng sendiri pesertanya justru dari mantan Begal, Maling, Copet, Rampok dan Preman.
Menurut Letkol. Arie, peserta Program Bela Negara itu sudah menyatakan diri bertaubat, dan telah bergabung ke salah satu Pam Swakarsa Krame Dese Gagak Hitam Lombok.
Dan melalui Organisasi Pam Swakarsa itulah mereka membantu TNI/Polri menjaga serta menciptakan Situasi Kamtibmas di seluruh wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna yakni dengan menggelar Ronda Malam, Mendirikan Pos Ronda dan Berpatroli.” Sebagain dari mereka juga ada yang telah masuk menjadi pengurus Badan Keamanan Desa (BKD) untuk membantu Pemerintahan Desa menjaga serta menciptakan Kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif di Desa,” kata Letkol. Arie.
Selama mengkuti program Bela Negara, dan supaya mereka memahamai dan memiliki rasa cinta tanah air, mereka (peserta – red) diberikan pembekalan, mental, fisik dan ilmu pengetahuan oleh Instruktur atau pelatih dari unsur Anggota TNI Kodim 1620/Loteng yang telah di tunjuk.”Tidak ada peserta Bela Negara seperti ini di Indonesia, dan cuman ada di Loteng,” sambung Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede.
Lalu Rudy melihat, sebagain besar dari peserta Bela Negara tersebut merupakan mantan Residivis yang sudah keluar masuk penjara.
Dan selama mengikuti proggram bela negara selama 3 hari di kawasan Bendungan Batu Jai Loteng, mereka akan diberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan tentang cinta tanah air. Dengan harapan selesai mengikuti Proggram Bela Negara, mereka kembali ke tengah – tengah masyarakat, dan mereka memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga serta menciptakan Kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif.” Insya Allah kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencarikan mereka pekerjaan yang layak,” ujar Lalu Rudy. |rul
Puluhan Eks "Pekerja Malam" Ikut Bela Negara
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com. Setelah sukses menggelar Proggram Bela Negara angkatan pertama, Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng) kembali menggelar Proggram Bela Negara angkatan kedua yang digelar selama 3 hari penuh yakni dari Tanggal 1 – 3 April 2016.
Pada pelaksanaan Proggram Bela Negara angkatan kedua kali ini, sebanyak 109 orang yang mendaftar sebagai peserta Bela Negara.
Namun setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, hannya 91 orang saja yang dinyatakan lulus seleksi mengikuti Proggram Bela Negara, berdasarkan hasil tes kesehatan, fisik dan mental.
Sebanyak 91 peserta yang lulus seleksi Proggram Bela Negara itu merupakan bekas pelaku kajahatan yang di Loteng atau eks pejalan malam.” Mereka yang tidak lulus masih ada kesempatan untuk mengikuti Program Bela Negara berikutnya,” terang Komandan Kodim (Dandim) 1620/ Loteng Letkol. Inf. Arie Tri Hedianto Jum’at (01/04).
Letkol. Arie mengungkapkan, peserta yang ikut dalam Program Bela Negara yang di Gelar Kodim 1620/Loteng, berbeda dengan pelaksanaan Proggram Bela Negara yang dilaksanakan di luar Kodim 1620/Loteng.
Jika di luar Kodim 1620/Loteng, peserta bela negara dari unsur masyarakat bisa, di Kodim 1620/Loteng sendiri pesertanya justru dari mantan Begal, Maling, Copet, Rampok dan Preman.
Menurut Letkol. Arie, peserta Program Bela Negara itu sudah menyatakan diri bertaubat, dan telah bergabung ke salah satu Pam Swakarsa Krame Dese Gagak Hitam Lombok.
Dan melalui Organisasi Pam Swakarsa itulah mereka membantu TNI/Polri menjaga serta menciptakan Situasi Kamtibmas di seluruh wilayah Bumi Tatas Tuhu Trasna yakni dengan menggelar Ronda Malam, Mendirikan Pos Ronda dan Berpatroli.” Sebagain dari mereka juga ada yang telah masuk menjadi pengurus Badan Keamanan Desa (BKD) untuk membantu Pemerintahan Desa menjaga serta menciptakan Kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif di Desa,” kata Letkol. Arie.
Selama mengkuti program Bela Negara, dan supaya mereka memahamai dan memiliki rasa cinta tanah air, mereka (peserta – red) diberikan pembekalan, mental, fisik dan ilmu pengetahuan oleh Instruktur atau pelatih dari unsur Anggota TNI Kodim 1620/Loteng yang telah di tunjuk.”Tidak ada peserta Bela Negara seperti ini di Indonesia, dan cuman ada di Loteng,” sambung Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel CZI Lalu Rudy Irham Srigede.
Lalu Rudy melihat, sebagain besar dari peserta Bela Negara tersebut merupakan mantan Residivis yang sudah keluar masuk penjara.
Dan selama mengikuti proggram bela negara selama 3 hari di kawasan Bendungan Batu Jai Loteng, mereka akan diberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan tentang cinta tanah air. Dengan harapan selesai mengikuti Proggram Bela Negara, mereka kembali ke tengah – tengah masyarakat, dan mereka memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga serta menciptakan Kamtibmas yang aman, nyaman dan kondusif.” Insya Allah kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencarikan mereka pekerjaan yang layak,” ujar Lalu Rudy. |rul
Via
Berita NTB
Posting Komentar