Hukum
Desa Darek Dan Pelambik Nyaris Bentrok
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Warga Dua Desa di Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah (Loteng) yakni Warga Desa Pelambek dengan Warga Desa Darek nyaris bentrok Fisik.
Dengan membawa berbagai jenis Senjata Tajam (Sajam), Warga dua Desa itu saling berhadap – hadapan di ruas jalan Raya Darek – Pelambek tepatnya di depan Kantor Camat Praya Barat Daya, Kamis,(07/07/2016) sekitar Pukul 10.00 Wita.
Beruntung aksi saling serang antar warga dari Dua Desa tersebut dapat diatasi, setelah aparat kemanan TNI/Polri berhasil memenangkan dan bernegosiasi serta memberikan pemahaman kepada warga dari dua Desa tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun ketegangan warga dari Dua Desa bertetagga di Kecamatan Praya Barat Daya Loteng itu, berawal dari kasus Pemukulan Husmawali warga Dusun Ngabok Desa Pelambek yang diduga dilakukan salah seorang Pemuda dari Desa Darek, di sela – sela acara Pawai Takbiran, Selasa,( 05/07/2016) lalu sekita Pukul 21.00 Wita.
Saat itu korban mengendarai sepeda motor dengan knalpot Racing. Setibanya di depan Kantor Camat Praya Barat Daya atau dilokasi pelaksaaan Pawai Takbiran, oleh Pemuda yang diduga berasal dari Desa Darek,korban di minta untuk memelankan suara knalpot sepeda motornya,karena mengganggu peserta Pawai Takbiran.
Namun korban, tidak menghiraukan permintaan Pemuda tersebut, justru semakin menarik Gas Sepeda Motornya, dan suara knalpot Racing sepeda motor korban membuat peserta Pawai Takbiran terganggu.
Kesal atas ulah korban, sejumlah Pemuda yang tidak diketahui Identitasnya, langsung mendorong dan memukul korban hingga terjatuh dari atas Sepeda Motornya. Korban pun mengalami luka sobek di pelipis sebelah kiri.
Tak terima warganya dianiyaya, sehari setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada Hari Kamis, (07/07/2017) puluhan warga Desa Pelambek dengan membawa berbagai Jenis Sajam, berbondong – bondong ingin masuk kewilayah Desa Darek, disela – sela acara Mediasi yang digelar Muspica Praya Barat Daya di Mapolsek Praya Barat Daya.
Warga Desa Darek yang mengetahui informasi kedatangan warga Desa Pelambek, langsung bersiaga di pinggir jalan dengan membawa berbagai jenis Sajam.
Puluhan aparat Kepolisian Polres Loteng dan TNI Kodim 1620 / Loteng diterjunkan untuk mengamankan serta mencegah bentrok warga dari dua Desa tersebut.
Untuk meredam situasi dan emosi warga dari Dua Desa itu, Kegiatan Mediasi pun dilanjutkan ke Polres Loteng dengan melibatkan tokoh masyarakat kedua Desa, Muspica termasuk Kades dari Dua Desa tersebut.
Hasil dari Mediasi tersebut, warga dua desa itu sefakat tidak akan mempersoalkan kejadian penganiyaan warga Dusun Ngabok Desa Pelambek tersebut, dengan catatan pihak Desa Darek berjanji untuk menanggung biaya pengobatan korban penganiyayaan.” kita ini sudah seringkali bertemu dan menyelesaikan banyak persoalan. Kami berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan mengingat malam itu banyak orang dan susah mencari pelakunya, dan Kami warga Darek akan bertanggung jawab, termasuk menanggung biaya pengobatan terhadap korban dan persoalan ini bisa selesai disini,” ucap Kades Darek HL. Harun pada acara Mediasi di Polres Loteng, Kamis,(07/07/2016) lalu.
Ditempat yang sama Wakapolres Loteng ,meminta kepada warga dua Desa untuk
Menaati apa yang menjadi hasil dan kesefakatan dalam mediasi tersebut, dan meminta kepada warga dari dua desa itu untuk tidak mempersoalkan kembali kejadian penganiyayaan tersebut.”Kami berharap persoalan ini dapat di selesaikan secara kekeluargaan. Persoalan penganiyaan itu tidak akan dilanjutkan ke Proses Hukum sesuai dengan kesefakatan bersama dengan catatan pihak Desa Darek memenuhi janji untuk menanggung biaya pengobatan korban,” ujarnya.
Setelah berdamai melalui proses Mediasi di Polres Loteng, selanjutnya Camat Praya Barat Daya L.Kamarudin bersma Kapolsek Praya Barat Daya Ipda. Samsul Hilal,menyampaikan hasil kesefakatan dan mesiasi secara langsung kepada warga dua Desa tersebut, dan situasi Kamtibmas di dua wilayah Desa itu saat ini telah kembali normal, dan kondusif. |rul.
Via
Hukum
Posting Komentar