PKB Klaim Revitalisasi SD di Loteng Usaha Ketua PKB NTB
Lombok Tengah, SN - Pernyataan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Tengah (Loteng), yang mengklaim kalau di Loteng, tahun ini puluhan sekolah mulai dari tingkat pendidikan TK, SD dan SMP mendapatkan bantuan program revitalisasi, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 atas usaha Dinas pendidikan mendapat tanggapan serius dari anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah Nurul Adha.
Anggota DPRD Loteng, komisi IV dari Fraksi PKB, Hj. Nurul Adha mengkalirifikasi klaim dinas soal revitalisasi adalah usahanya.
“Mohon maaf pak kadis Dikbud Loteng, kami dari fraksi PKB, melalui ketua kami yanag saat ini menjabat sebagai wakil ketua Komisi X DPR RI, yaitu H. Lalu Hadrian Irfani. yang membidangi pendidikan, telah banyak berjuang untuk menyelamatkan gedung pendidikan di Loteng, yang banyak sudah rusak. Perjuangan ini kok sekarang di klaim hasil loba lobi Dinas Dikbud ke pusat,” tegasnya.
Mestinya lanjutnya, bapak kadis Dikbud berkaca dari pengalaman sebelumnya, sebelum pak H. Lalu Hadrian Irfani memperjuangkan anggaran program revitalisasi gedung. Anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), terjun bebas.
Artinya Kadis Dikbud, gagal melakukan lobi lobi di pusat, apakah lantaran persyaratan tidak bisa di penuhi, atau memang stap nya yang tidak bekerja saat itu, pihaknya kurang tau, cuman pihaknya pernah mendiskusikan hal itu ke salah satu mantan pegawai Dikbud Loteng.
“Malah kami dapat informasi dari salah satu mantan pegawai Dikbud Loteng, kenapa di tahun 2024 dana yang bersumber dari DAK, tidak banyak masuk ke Loteng untuk rehabilitasi sekolah, itu di sebabkan dinas tidak pernah urus, sekarang setelah ketua kami mengurusnya dan DAK lebih banyak dialoksi kan ke Loteng, buru buru berstatmen hasil usaha dinas,” gerahnya.
Keyakinan kenapa pihaknya mengatakan itu bukan hasil Kadis Dikbud, pertama berawal dari kegagalan tahun 2024. Ke Dua, pihaknya bersama anggota DPRD Loteng, terus di desak untuk mendata sekolah sekolah di Loteng yang sudah rusak, termasuk meminta data di Dinas Dikbud Loteng.
“Turun langsung kita lakukan, di kuatkan dengan data dan selanjutnya itu kami serahkan ke ketua kami, yang saat ini menjabat jadi wakil ketua komisi X bidang pendidikan, sekarang setelah berhasil, eh malah diklaim usaha Dinas,” sindir anggota DPRD Loteng yang saat ini duduk di Komisi IV.
Bukan hanya di Loteng saja, lanjut anggota dewan 4 periode dari Daerah Pemilihan Batukliang Batukliang Utara Loteng ini, di luar Loteng juga diperjuangkan.
Baik di Lombok Timur, Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara, cuman kenapa lebih banyak di Loteng, sebab jumlah sekolah banyak yang rusak, imbas dari faktor usaia dan tahun lalu tidak dapat anggaran revitalisasi, termasuk Loteng adalah tanah kelahiran H. Lalu Hadrian. “Kami di daerah terus diperintahkan untuk memperhatikan sekolah, sebab ketua kami ingin melihat sekolah maju dalam rangka melahirkan putra putri terbaik,” tutupnya.
Terpisah terkait hal tersebu, kepala Dinas Dikbud Loteng Drs. H. Lalu Idham Halid M. Pd menuliskan dalam pesan WahtsApp “Jangan di ekspose dik..Nggak enak…Untung ada yang bantu
Posting Komentar