Berita NTB
Petani Tembakau Terancam
LOMBOK TENGAH, sasambonews.com.
Cuaca exrim yang terjadi di Tahun 2016 membuat Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Lombok Tengah (Loteng) mengurangi luas areal tanam tembakau.
Di tahun sebelumnya Dishutbun Loteng menargetkan luas areal tanam Tembakau seluas 7.700 hektar lebih dan ditahun 2016 ini seluas 7.500 hektar atau mengalami penurunan sekitar 200 hektar.
Menurut Kedishutbun Loteng Pan Rahayu Samsor melalui Kabid Aneka Perkebunan Moh. Zohri penurunan target luas areal tanam Tembakau di Tahun 2016 ini disebabkan Faktor Cuaca yang kurang bersahabat.” Target luas areal tanam Tembakau menurun dari target tahun sebelumnya, penyebabnya karena musim hujan yang tidak menentu dan itu berdampak pada tanaman Tembakau Petani,” kata Moh. Zohri Kamis.
Zohri mencontohkan, pada tahun 2015 lalu, petani Tembakau di wilayah Kecamatan Praya Timur tepatnya di Desa Bile Lando bisa menanam Tembakau dengan luas areal Tanam 100 persen, namun karena faktor cuaca di Tahun 2016 ini yang kurang bersahabat, Petani Tembakau hannya mampu menanam Tembakau dengan luas areal tanam 25 persen,”Tahun 2015, Petani bisa menanam 100 persen, tetapi di tahun 2016 ini, tidak bisa 100 persen, itu karena faktor cuaca, seperti musim hujan yang tidak menentu, terkadang panas dan tiba – tiba hujan lebat,” ucapnya.
Zohri mengungkapkan, pada Tahun 2015 lalu, hasil Panen Petani Tembakau sangat memuaskan,baik dari sisi harga maupun kwalitas daun tembakau. Namun di tahun 2016 ini, diprediksikan, hasil panen petani Tembakau akan mengalami penurunan, dan kwalitas daun tembakau tidak akan sebagaus Tahun 2015.” Tahun lalu hasil panen sangat bagus, mulai dari sisi harga maupun kwalitas daun tembakau. Tetapi ditahun ini tidak bisa diprediksikan dan petani terancam merugi,” ungkapnya.
Zohri menjelaskan, per hektar areal tanam membutuhkan 12 – 14 ribu patang Bibit Tembakau, dan untuk membantu memenuhi kebutuhan Petani Tembakau, di Tahun 2016 ini Pemerintah menyalurkan bantuan 390 ribu batang Bibit Tembakau jenis NC29 atau Virginia yang anggarannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2016.
Dan saat ini bantuan Bibit Tembakau maupun bibit tembakau hasil pengadaan dari Petani telah ditanam untuk mengganti bibit yang rusak akibat Cuaca yang tidak menentu.” Per hektarnya Petani membutuhkan 12 – 14 ribu batang Bibit Tembakau. Di tahun 2016 ini kami telah menyalurkan bantuan sebanyak 390 ribu batang Bibit Tembakau yang disalurkan melalui Kelompok Tani. Bantuan Bibit tembakau yang kami salurkan ke Petani itu untuk mengganti Bibit yang rusak karena terendam air hujan,” ujar Zohri. |rul.
Via
Berita NTB
Posting Komentar